HATI, bagian yang terlupakan…

Assalamualaikum wr wb..

Sesungguhnya agak sulit bagi saya memberi penjelasan yang pas atas postingan Agorsiloku ini, diperlukan sedikit kearifan, namun demikian saya coba buatkan analogi, ditengah kemarahan, kekalutan , kebingungan, bahkan ketidak pedulian rekan-rekan terhadap issue yang sedang hangat saat ini, semoga postingan ini menjadi semacam pencerahan untuk membuka HATI, dan semoga ALLAH menunjuki kita, memberi kita HIDAYAH, membuka HATI kita, mengangkat kita kembali dari kegelapan, dan membuka HATI mengapa ini terjadi?

Sebetulnya hanya masalah penempatan saja, mana bagian yang harus kita laksanakan dengan AKAL, dan mana yang harus kita terima dengan HATI.Lanjutkan membaca ….

Contoh 1 : Perintah Sholat Subuh, ALLAH telah perintah kan Ummat Islam untuk Sholat 2 Rakaat dipagi hari (2 Rakaat saja), diperlukan AKAL untuk : mengingat waktu Sholat, mengingat jumlah Rakaat Sholat; Mengingat rukun (bacaan-bacaan dalam) Sholat.

Tetapi kekuatan untuk melaksanakan Perintah Sholat Subuh bisakah dengan AKAL? Ketika udara sedang dingin-dinginnya, sedang enak tidur, diperintahkan sholat, cuma 2 rakaat pula, suatu jumlah rakaat yang tanggung. Disinilah diperlukan kekuatan HATI, kepatuhan terhadap Perintah Sholat Subuh.

Contoh 2 : Perintah menutup aurat, ALLAH telah tetapkan ketentuan batasan aurat bagi wanita dan laki-laki, akal kita mengingat bahwa aurat wanita adalah selutuh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan, dan aurat laki-laki dari atas pusar sampai kebawah lutut. Semua laki-laki dan wanita muslim INGAT akan hukum ini tetapi tidak punya kekuatan untuk melaksanakannya.

Contoh 3 : Larangan untuk menyakiti sesama makhluk, AKAL kita diperlukan untuk mengingat perintah ini, tetapi mengapa tidak ada kekuatan untuk menghindari larangan ini, malah cenderung melaksanakan suatu larangan.

Hukum AKAL cenderung menafsirkan sesuatu yang Dzahir, yang nyata, nampak oleh mata.

Hukum HATI cenderung pada sesuatu yang GHAIB, yang tidak tampak mata.

Beberapa Hal yang dapat digolongkan dengan Hukum AKAL adalah ketentuan sebagai berikut :
– 1 – 1 = 0

– Api mempunyai sifat = panas, membakar
– Air mempunyai sifat = menenggelamkan

– Tidak makan = kelaparan

– Tidak bekerja = tidak mendapat Rezeki

Hukum HATI, adalah Hukum yang bertentangan dengan Hukum AKAL tetapi kita harus menerima nya :

– 1 – 1 = 10

Contoh : Saya punya uang 1 dollar, tetapi saya berharap mendapat uang 10 dollar, bagaimana caranya? caranya saya sedekahkan 1 dollar tersebut, 1 kebaikan akan dibalas dengan 10 kebaikan.

– Api tidak bisa membakar, tidak panas

Contoh : Nabi Ibrahim A.s ketika dibakar oleh raja namrud l.a , tidak terbakar dan tidak merasakan panas.

– Air tidak bisa menenggelamkan

Contoh : Nabi Musa A.s ketika dikejar oleh tentara firaun l.a, dapat melintasi laut merah.

– Tidak makan tidak kelaparan

Contoh : Ashabul KAHFI 300 tahun tidur di dalam gua, tidak makan, tetapi tidak merasakan lapar.

– Tidak bekerja mendapat rezeki

Contoh : Ibu Nabi Isa a.s. Siti Maryam, ketika tinggal di dalam mesjid, tidak bekerja, tetapi setiap hari mendapat makanan dari langit.

Kekuatan akal adalah penerimaan terhadap yang Dzahir, Realistis, tetapi kekuatan hati adalah penerimaan terhadap ketentuan yang bertentangan dengan akal……

bersambung ….

39 pemikiran pada “HATI, bagian yang terlupakan…

  1. ketidak pedulian gimana, tho maksudnya? jelas2 link yang ngarah ke saya itu tentang opensuse. tau opensuse ndak, mas? paling ga tau dikit dulu deh sebelum menyimpulkan…
    tingkatan OOTnya makin parah!

  2. Assalamualaikum wr wb
    #antobilang
    Ente yang paling KALUT dengan peristiwa STPDN bukan?

    #Yudhipras
    itulah saya…

    #joesatch
    Ente yang paling tidak PEDULI, orang sibuk bahas STPDN malah ente bahas LINUX… weleh he he h he
    ente ini….

  3. Say nuggu kelanjutannya aja dech, tapi kayanya postingan anda makin menujukkan bahwa sebenarnya anda belum mampu memaksimalkan kapasitas otak anda. atau kapasitas otak anda hanya sebesar batu kerikil????

  4. #yudhipras
    Assalamualikum wr wb
    Kamu sadar gak bahwa ibu mu masih telanjang? kamu pernah berfikir gak (menggunakan otak) untuk memberikan pakaian yang MULIA buat ibumu?

  5. Assalamualaikum
    #antobilang
    Kasus IPDN/STPDN cuma satu letupan kecil, dan itu baru awal dari letupan-letupan yang akan terus terjadi,
    Ini waktu nya membuka “HATI”, mengapa ini terjadi, apa penyebabnya dan apa solusinya.

  6. ckckckck…
    yang tau saya peduli atau tidak kan bukan anda. btw, udah sign-up petisi online belum? nah, siapa yang lebih tidak peduli?

    baru awal letupan kecil? INI SUDAH DARI JAMAN NGGAK ENAK, BUNG. BUKAN SEKEDAR AWAL. INI SUDAH KONTINUITAS!!!
    anda kemana aja seeh selama ini?

    btw, masih niat ngajarin saya tafsir al qur’an? astaga… dengan portfolio trackback oot seperti ini, saya makin nggak yakin dengan kemampuan anda. bahkan, menterjemahkan tulisan saya saja anda belum bisa kok sudah sombong mau ngajarin saya menterjemahkan “tulisan” Tuhan saya?

  7. #10 ck ck,sayangnya ibu saya telanjang-hanya-dimata anda.Bukan dimata,orang lain.hohohoh kalau anda doang yang bilang ibu saya-telanjang sedangkan 100 ribu bahkan 1000 ribu orang lain tidak bilang seperti anda.Maka saya hanya bisa bilang

    “Sian deh loo….”
    hohoho–kaya anak kecil ?,biarin.Toh memang ngadepin anak kecil,memang harus bertindak seperti anak kecil.ya gak dik abdul yang sholeh ? hoho.

    bung,saya berfikir menggunakan otak.Tidak menggunakan jidat-ala-menghitam gitu.hihihihi.harusnya,saya yang bertanya anda itu berfikir menggunakan otak apa dalil ? atau omongan kyai anda ?

    Eh,ia.ngomong-ngomong kalau ditarik secara benang merah.Anda itu mirip yah sama anak-anak stpdn itu.Sama2 cacat otak akibat kecelakaan brainwash.kekekekkeke… entar kapan2 mikir ah buat postingannya.hoho.

  8. Assalamualikum wr wb
    #yudhipras
    Kalu anda dari keluarga muslim (Islam) saya cuma menyampaikan batasan telanjang dalam Islam, mana yang telanjang menurut 1000 orang yg anda maksud, dan mana yg telanjang menurut Hukum Islam, menurut Kitab orang Islam, bukan menurut saya.

  9. anda ga suka? lha wong blog ya blognya saya, terserah saya dong mau bahas apa 😛

    atau jgn2 anda protes karena ga ngerti lunix itu apa.

    anda ini betul2 tipikal orang yang baru belajar tentang sedikit hal tapi merasa sudah bisa menceramahi dunia… dalam hal ini tentunya tentang agama islam.

    pernahkan anda tahu bahwa islam mengajarkan keseimbangan hidup? hidup akhirat dan hidup dunia. anda ga perlu ribut2 (sok) mengingatkan orang lain tentang surga, surga, dan surga ketika ada orang lain yang bikin posting tentang hal2 yang anda nilai bersifat keduniaan. islam tidak melulu hanya ribut masalah soal akhirat.

    kalo anda pikir mengingat surga ribuan kali lebih penting daripada mengurusi 37 nyawa praja stpdn/ipdn yang meninggal, saya sarankan mengajilah LEBIH TEKUN lagi, dalami islam secara lebih bijak, dan nggak usah sok2an pengen mengajari orang lain untuk menafsirkan al qur’an. belum tentu ilmu agama anda lebih tinggi dari orang yang ingin anda ajari, kan?

  10. Pak Abdulsomad…menghubungkan hati dan akal itu bukan seperti itu…
    Nabi Ibrahim pertma kali mengenal Allah lewat akal lho…kita bisa memahami eksistensi Allah dengan akal lho…
    Mengapa banyak orang terpelajar dari barat yang berbondong-bondong masuk Islam? karena mereka menganggap Islam itu agama yang paling masuk akal, konsep ketuhanannya paling jelas.
    Jika akal sudah membenarkan keberadaan Allah, dan mengetahui sifat-sifatnya dan kehendaknya kepada manusia, tentu kita akan meyakini bahwa Allah itu yang paling tahu apa yang dibutuhkan manusia, sehingga kita akan merasa ikhlas melaksanakan segala perintahnya tanpa reserve, membenarkan dengan akal dan meyakini dengan hati…
    Jangan lupamas, kita ini dijadikan makhluk paling mulai karena kita punya akal paling sempurna (potensi yang tak dimiliki makhluk lain), kalau hati sih jin aja punya, malaikat juga punya…

  11. Wah, Pak Abdul, dari dulu sampai sekarang ya 1 + 1 = 2 gak ada 1 + 1 = 10, kalau Antum mau bicara soal rizqi dari Allah jelas oot jika dihubungkan dengan matematika seperti itu. konsepnya sama seperti kalau saya bilang sama anak saya: “Ammar, kalau kamu ngasih satu permen sama temen kamu nanti papa beri 10 permen.” jela bahwa sebuah “rule” saya berlakukan ini bukan matematika tapi sebuah klausul dari saya untuk anak saya. Antum salah mengerti tentang matematika rupanya.

    Masalah Ibrahim AS, Musa AS, dan semua nabi lain, itu lah mukjizat, bukan sebuah keumuman, sebuah kekhususan, kita jangan berharap dapat “keajaiban” seperti itu setiap hari. bahwa mungkn saja itu terjadi pada kita adalah sebuah kebenaran, namun terlalu berharap pada “keajaiban” itu adalah kekonyolan dan penghinaan pada Allah karena kita mencoba “ngeyeli” sunnah-Nya yang pasti di semesta ini yaitu semua hukum fisika dan hukum kimia yang ada sekarang ini.
    Masalah bisa saja kit atak terbakar masuk api adalah hak prerogatif Allah, tapi dengan santainya mengatakan bahwa masuk api belum terbakar adalah arogansi terhadap sunnatullah. karena hanya Allah yg berhak men-deny semua ketentuannya yg sudah pasti di semesta ini yaitu semua hukum fisika dan kimia.

  12. antobilang:::

    hahahaha, kesel juga sih, nto…
    isi postingannya oom abdul ini dan segala komentarnya yang bertebaran di blogosphere mirip banget sama isi otakku waktu kelas 2 sd, waktu aku baru hampir sebulanan belajar huruf alif-ba-ta.

    waktu itu aku baru sebentar ngaji sama ustadzku, tapi rasanya aku udah jadi muslim yang paling taat sedunia. rasanya aku udah berhak menceramahi semua orang tentang agama Islam. rasanya aku ini yang pemahamannya tentang islam paling fasih sedunia. rasanya nggak ada yang lebih penting daripada akhirat. dunia? prek su! dunia itu sama sekali nggak penting, menurutku waktu itu. syukurlah waktu akhirnya mengajarkan kedewasaan baru buat aku. ternyata islam itu nggak melulu mementingkan akhirat. hidup justru harus seimbang antara dunia dan akhirat. nggak boleh lebih berat salah satunya 🙂

    bayangkan aja, betapa naifnya, kan? padahal waktu itu aku baru kelas 2 sd 🙂 hal yang sama denganku dulu itulah yang aku liat sama Oom Abdul skrg ini

  13. #abdul

    ah,ngomong ma elu mah sama aja ngomong sama praja stpd yang udah di brainwash abis2an.hohoho mending gue ngomong sama tembok.Jelas itu benda mati.Daripada ngomong sama makhluk hidup,tapi bebel otaknya.hohoho

    kalau stpdn di brainwash sama senior.
    kalau orang-orang kaya elu,sama aja sih.hohoho tapi beda.senior nya elu,itu ya “kyai”.

    saran :
    mending nonton bokep aja deh.biar pikiran lu bisa rada *cling* an sedikit.hohoho

  14. Pak Abdul Somad, betapapun… saya senang dengan postingan ini. Judulnya pas bener lho. Hati adalah anugerah Allah yang karena keangkuhan, sering agor lupakan…..

  15. Assalamualaikum wr wb
    #joesatch
    kalo lunix wak mu ini ga ngerti kali linux ato unix, itu yang namanya certifikat bekas trening wak mu ini sampai ke negeri nya zidane pun wak punya he he he…
    (tapi akhirnya kamu bikin postingan petisi juga kan joe… he h e he walau dengan sedikit gondok dan telat…)

  16. Assalamualaikum wr wb
    #joesatch
    Pakai HATI joe.., ente akan temukan sebuah kekuatan, Inner Power, saya bukan ngajak moe debat, tapi ingin meunjukkan sebuah kekuatan dalam diri manusia yg belum terjamah, belum dimanfaatkan.

  17. Ping-balik: Mous dan kibor-ku
  18. antara hati dengan aqal itu sebenarnya saling melengkapi, tidak saling bertentangan satu sama lain. keduanya kita gunakan untuk satu tujuan yaitu menyembah ALLAH SWT secara menyeluruh.

Tinggalkan Balasan ke Johans Batalkan balasan